Senin, 29 Oktober 2007

Kamera

Pada dasarnya kamera adalah sebuah alat yang dapat membuat gambar dari sebuah obyek yang dibiaskan melalui sebuah lensa kepada film yang ada di belakangnya. Gambar yang terdapat pada film disebut latent image. Dalam bemerapa hal kamera foto memiliki prinsip kerja yang sama dengan indra mata. Di dalam mata terdapat bola mata yang bening dan di belakangnya terdapat kornea yang memberi kemungkinan untuk memfokuskan bayangan benda yang kita lihat. Seperti halnya lensa kamera yang memfokuskan bayangan benda pada film.

Untuk memproduksi hasil foto yang baik, kita terlebih dahulu harus mengetahui bagian bagian terpenting dari sebuah kamera serta cara kerja masing-masing komponen tersebut.

a. Tipe-Tipe Kamera

1. Kamera otomatis (kamera saku), setengah maupun full otomatis

Kamera otomatis dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

§ Mengatur asa dengan sendirinya

§ Shutter speed tetap , tidak berubah-ubah

§ Diagfragma diatur oleh mekanisme yang digabungkan dengan pengatur cahaya

§ Lampu kilat tidak perlu diatur secara khusus

Keuntungan kamera full otomatis

§ Tidak perlu mengatur diafragma

§ Tidak perlu mengatur speed rana

§ Mudah digunakan

§ Tidak perlu memfokuskan gambar

§ Tidak perlu pengaturan khusus dengan menggunakan kamera kilat

Kerugian kamera full otomatis:

§ Karena speed rana tidak bisa diatur maka tidak mungkin membuat foto dengan efek khusus, seperti blured misalnya.

§ Pada cuaca atau ruangan agak gelap , diafragma terkecil tidak mampu membuat gambar

§ Sulit menentukan ruang tajam

§ Dalam ruang yang gelap harus menggunakan lampu

2. Kamera DLR (Dual Lens Reflex) 35 mm

Mempunyai jendela pembidik (view finder) yang tidak berhubungan dengan lensa sebernarnya sehingga dapat menimbulkan paralax ( perbedaan antara apa yang dilihat oleh mata melalui jendela bidik dengan apa yang ditangkap film)

3. Kamera SLR (Single Lens Reflex) 35 mm

Dijelaskan pada bagian pengenalan bodi kamer

4. Kamera SLR (Single Lens Reflex) 120 mm

Sama dengan kamera SLR 35 mm, kecuali ukuran film dan view findernya tidak memiliki prisma pembalik

5. Kamera TLR (twin Lens Reflex)

Mempunyai dua pendukung lensa , lensa atas adalah view finder terbalik dan lensa bagian bawah adalah lensa pengambil gambar (taking lens), format film besar, sering juga terjadi parallax

6. Kamera polaroid

Adalah kamera langsung jadi yang merupakan kamera full otomatis

7. View kamera

Mempunyai format film besar. Didesain khusus untuk berdiri diatas tripod dan untuk pemotretan hasil yang detail

8. kamera stereo

mempunyai dua lensa atau lebih yang berkemampuan merekam obyek sebagai bayangan tiga dimensi

b. Pengenalan body kamera SLR (Single Lens Reflex)

Kamera SLR adalah kamera yang sering digunakan untuk belajar fotografi. Komposisi gambar yang dihasilkan sangat jelas antara gambar bidik dan gambar jadisehingga tidak terjadi parallax. Kamera SLR merekam gambar sesuai degan aslinya, maka sering disebut “ What you see is what you get” . Kamera SLR juga menggunakan anterchangable lens atau lensa yang dapat ditukar.

Bagian Umum Kamera SLR.

1. Jendela bidik/ view finder, berfungsi sebagai jendela untuk melihat obyek yang akan difoto

2. Skala kecepatan/Shutter speed, berfungsi untuk mengatur kecepatan membuka dan menutupnya rana.

3. Skala penunjuk ASA film, berfungsi untuk menunjukkan asa film yang dipakai .

4. tombol penembak /shutter relase, berfungsi untuk menembak secara menual

5. tombol penembak / shutter relase otomatis

6. Tuas untuk memajukan film / film advance lever

7. Tuas untuk menggulung film

8. lubang untuk memasukkan kabel sinkronisasi, berfungsi untuk menghubungkan kamera dengan flash

9. Tombol pelepas rana berfungsi untuk melepas dan memasang lensa

10. flash hot shoe , berfungsi untuk tempat dudukan flash

11. film counter, yaitu angka yang menunjukan jumlah film yang sudah terpakai

12. tempat baterai untuk body kamera

13. Tombol pelepas film

14. cermin berfungsi sebagai pemantul bayngan obyek ke view finder

15. Rana, fungsinya membuka dan menutup pada saat shutter relase ditekan

Prinsip Kerja Kamera SLR

1. Cahaya masuk melalui lensa

2. Sebelum rana dibuka , cahaya dipantulkan cermin menuju penta prisma untuk dibalikkan, karena bayangan yang masuk ke dalam kemera dalam keadaan terbalik dari gambar sesungguhnya

3. pada saaat rana dibuka, secara bersamaan diafragma menutup keposisi yang telah ditentuan, cermin menutp dan rana membuka sesuai dengan lamanya kecepatan rana yang ditentukan

4. Cahaya seterusnya menuju ke film dan terekam oleh emulsi film

5. posisi cermin, rana dan diafragma kembali ke keadaan semula setelah waktu yang kita atur dalam pengaturan kecapatan rana telah habis

Kelebihan Kamera SLR

1. Komposisi dapat lebih tepat, karena yang nampak pada view finder itulah yang terekam pada film

2. pengturan jarak dan focus lebih teliti

3. karena banyak kepingan lensa yang dipakai, maka lebih mudah pengaturan focus dengan menggerakkan kekanan atau kekiri

4. lensa dapat dengan mudah dilepas dan dapat diganti sesuai dengan kebutuhan

Kekurangan Kamera SLR

1. Suara yang ditimbulkan saat pengoperasian lebih berisik, disebabkan oleh gerakan membuka dan menutupnya cermin

2. Karena komponennya komplek, maka sering terjadi kegagalan dalam pemotretan

3. Harga lebih mahal

4. Sinkronisasi flash hanya dibatasi pada skala shutter speed

Diafragma

Diafaragma adalah daun daun yang terdiri dari 8 lempengan logam tipis yang dapat dilihat dalam lensa. Diafragma berfungsi untuk menciutkan dan melebarkan lensa sehingga besar kecilnya cahaya yang masuk dapat diatur di sini :

Hubungan diafragma adalah sebagai berikut:

- Apabila skala diafragma diperkecil maka lubang atau bukaan lensa menjadi besar maka cahaya yang masuk jadi lebih banyak

- Apabila skala diafragma diperbeasar maka lubang atau bukaan lensa menjadi kecil maka cahaya yang masuk jadi lebih sedikit

Nilai diafragma dinyatakan dengan f/stop dan ditulis dengan f/skala , skala atau angka yang terdapat pada gelang diafragma adalah : 1,4;2,8;4;5,6;8;11;16;22 yang mempunyai arti bahwa lensa tersebut dapat membuka diafragma dengan f/1,4;f/2,8;f/4;f5,6 dan seterusnya

Apabila angka yang dipakai kecil maka bukaan diafragma besar sehingga cahaya yabg masuk semakin sedikit. Demikian pula sebaliknya

Rana

Rana adalah sebuah alat yang mengatur lamanya cahaya yang masuk. Satuan rana adalah second . Pada kamera SLR 1, ½, ¼, 1/8,1/15,1/30,1/601/125, 1/250,1/500, 1/1000,1/2000. dan B(bulb), yang berarti kecepatan rana adalah 1 detik ½ detik dan seterusnya. Sedangkan huruf B pada rana adalah Bulb, yang artinya membukanya rana tergantung lamanya pemotret menekan tombol pelepas rana

View finder

View finder adalah suatu system untuk menentukan jarak antara lensa dengan film sehingga gambar benar-benar tajam. Ini disebabkan karena pembelokan sinar oleh lensa . Seluruh gambar menjadi tajam bila semua sinar dibelokkan kesuatu titik diatas film . View finder memberitahu pemotret apakah gambar telah focus atau belum.

Tidak ada komentar: